10 Chipset HP Terbaik di Tahun 2022

10 Chipset HP Terbaik di Tahun 2022


Jika Anda perhatikan, saat ini di industri mobile, SoC atau lebih dikenal chipset jadi tulang punggung utama sebuah smartphone. Karena itu wajar ketika ada HP baru hadir, yang orang akan lihat adalah chipset apa yang digunakan di HP tersebut. Apakah Anda juga termasuk demikian?

Hal yang wajar sebenarnya memperhatikan chipset terlebih dulu sebelum memutuskan membeli sebuah HP. Chipset bisa dibilang adalah otak dari sebuah smartphone. Jika otaknya saja lambat tentu akan berpengaruh pada cara kerja HP tersebut.

Nah, jika Anda memang mencari HP dengan chipset terbaik, Anda bisa memilih HP yang dibekali salah satu dari 10 chipset ini. Penentuan terbaik ini didasarkan dari nilai Antutu yang didapatkan perangkat yang memakai chipset tersebut. Meskipun Antutu bukan patokan sepenuhnya tetapi nilainya sering jadi indikator kemampuan sebuah chipset dan HP.

Tanpa berlama-lama lagi, berikut urutan chipset terbaik berdasarkan angka benchmark dari ponsel yang memakai chipset tersebut.

1. Apple A15 Bionic

Apple A15 Bionic adalah chipset yang jadi andalan iPhone 13 series. Chipset ini merupakan chipset yang diklaim Apple punya kemampuan lebih cepat, termasuk untuk pemrosesan data. Hal ini juga didasari karena chipset ini memiliki unit pemrosesan grafis (GPU) baru, mesin saraf berkinerja lebih tinggi dan teknologi AI untuk hasil foto yang lebih baik.

Apple A15 Bionic masih mengandalkan dua inti pemrosesan berkinerja tinggi dan empat inti untuk efisiensi. Hal yang sama seperti seri A14 Bionic.

Hanya saja kali ini, A15 Bionic memiliki 15 miliar transistor. Jumlah transistor tersebut lebih banyak dari A14 Bionic yang hanya berjumlah kisaran 11 milyar transistor. Dari segi skor Geekbench, A15 Bionic punya skor 1.746 untuk single core dan 4.772 untuk multicore.

Apple A15 Bionic digunakan di ponsel Apple seperti iPhone 13 and 13 Mini, iPhone 13 Pro, iPhone 13 Pro Max, dan iPhone SE (3rd generation). Selain itu, chipset ini juga digunakan di iPad Mini (6th generation).

2. Snapdragon 8+ Gen 1

Dimensity 9000 boleh jadi lebih unggul ketimbang Snapdragon 8 Gen 1. Oleh karena itu, Qualcomm pun melakukan retaliate dengan menghadirkan varian chipset yang lebih gahar lagi yaitu Snapdragon 8+ Gen 1. Chipset ini diumumkan bersamaan dengan Snapdragon 7 Gen 1 pada kuartal kedua tahun 2022, tepatnya pada bulan Mei.

Namun, Snapdragon 8 Plus Gen 1 sendiri dirilis pada kuartal ketiga tahun 2022 pada sejumlah ponsel flagship ternama. Sebut saja ASUS ROG Phone 6, realme GT2 Master Explorer Edition, dan lain sebagainya.

Lantas, apa yang membuat varian Plus ini lebih kencang dibanding reguler? Pertama-tama, prosesor dan kartu pengolah grafisnya disinyalir mendapatkan lonjakan performa sebanyak 10% ketimbang Snapdragon 8 Gen 1 reguler.

Pun pada kemampuan efisiensi dayanya, chipset mengalami peningkatan hingga 30%. Kemudian, terjadi juga peningkatan kinerja Artificial Intelligence sebanyak 20%.

Arsitektur prosesor yang digunakan tidak berubah dari sebelumnya, yakni menggunakan infrasturktur ARM v9 pada formasi 1 + 3 + 4. Bedanya, kemampuan prosesor kini lebih ditingkatkan lagi.

Tersemat delapan inti CPU yang mencakup satu prime unit Kryo Prime berbasiskan Cortex X2 (3.2 GHz alih-alih 3.0 GHz pada reguler), tiga inti performa Kryo Gold berbasiskan Cortex A710 (2.75 GHz alih-alih 2.5 GHz), dan empat unit hemat daya Kryo Silver berbasiskan Cortex A510 (juga mengalami peningkatan clock dari 1.8 GHz menjadi 2.0 GHz).

Ya, rupanya Qualcomm melakukan overclock tidak hanya pada prime core-nya saja melainkan pada kedua klaster lainnya. Ini tandanya, lonjakan performa pada smartphone yang gunakan chipset ini bisa terasa cukup signifikan dibanding chipset reguler. Lebih signifikan ketimbang peningkatan Snapdragon 888 ke 888+.

Tak lupa, chipset inipun dibekali dengan kartu pengolah grafis Adreno 730 yang berlari pada kecepatan 900 MHz (peningkatan dibanding GPU Snapdragon 8 Gen 1 yang memiliki frekuensi 818 MHz).

Memiliki dukungan terhadap jaringan seluler generasi terkini, Qualcomm memodali chipset ini dengan modem X65 5G yang mendukung kecepatan unduhan teoritis hingga 10 Gb per detik dan unggahan hingga 3 Gb per detik. Dukungan konektivitas lainnya pun turut hadir, seperti FastConnect 6900, Bluetooth 5.3, dan WiFi 6E.

3. Dimensity 9000

Dimensity 9000 jadi ancaman serius bagi produsen chipset kelas atas seperti Qualcomm maupun Samsung. Hal ini karena performa chipset ini yang bisa dibilang bagus. Situs Nanoreview pun menempatkan DImensity 9000 sebagai chipset kelas atas dengan performa tinggi. 

Hal tersebut mengacu pada nilai yang didapatkan chipset ini berdasarkan pengujian mereka,yakni skor 1.007.847 untuk Antutu 9. Sementara untuk skor Geekbench 5, hasilnya adalah 1.239 untuk single-core dan 4.168 untuk multi-core. Skor tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan Snapdragon 8 Gen 1. 

Dimensity 9000 sendiri merupakan chipset yang memakai prosesor arsitektur Armv9, arsitektur yang tentu lebih baru jika dibandingkan ARM versi 8 yang masih digunakan sebagai dasar pembuatan Apple A14 Bionic dan Apple A14 Bionic. 

Untuk fabrikasinya, chipset ini dibangun oleh TSMC dengan proses fabrikasi 4 nm. Di dalam chipset ini, tersemat prosesor yang terdiri dari tiga kluster. Detail kluster tersebut adalah 1-core Cortex X2 dengan clock-speed 3,05 GHz, 3-core Cortex A710 dengan clock-speed 2,85 GHz, dan 4-core efisiensi Cortex A510 dengan kecepatan 1,8 GHz. Sementara untuk GPU di dalamnya adalah GPU Mali G710 dengan 10-core.

Dimensity 9000 sudah mendukung RAM berjenis LPDDR5x yang punya kecepatan sampai 7500 Mbps. Sementara untuk modemnya, chipset ini dilengkapi dengan modem 5G yang terintegrasi downlink hingga 7Gbps, 3CC Carries Aggregation (300MHz).

4. Snapdragon 8 Gen 1

Snapdragon 8 Gen 1 hadir sebagai penerus Snapdragon 888 dan 888+ alias chipset yang bakal jadi andalan untuk ponsel kelas atas. Terlebih, kemampuan CPU Snapdragon 8 Gen punya peningkatan 20 persen dan mampu melakukan penghematan daya sebanyak 30 persen dibandingkan Snapdragon 888.

Snapdragon 8 Gen 1 adalah produksi chipset pertama yang memakai CPU Armv9. Chipset ini terdiri dari tiga kluster prosesor. Prosesor utamanya adalah Cortex-X2 dengan kecepatan clock 3,0 GHz. Kluster kedua, adatiga core Cortex-A710 dengan kecepatan 2,5GHz. Kluster ketiga, yakni empat core Cortex A510 berkecepatan 1,8 GHz.

Sementara dari sisi GPU, chipset ini hadir dengan GPU Adreno 730. GPU ini diklaim Qualcomm memiliki peningkatan grafis 30 persen dengan penghematan daya 25 persen dibandingkan seri Snapdragon 888. Terdapat juga fitur API Vulkan dengan kinerja 60 persen lebih cepat. Fitur ini berguna untuk game 3D tingkat lanjut dan game emulator yang butuh grafis tinggi.

Banyak ponsel kelas atas yang sudah memakai Snapdragon 8 Gen 1. Xiaomi 12 dan 12 Pro adalah dua dua diantaranya. Seri Samsung Galaxy S22 yang masuk resmi ke Indonesia pun memakai chipset Snapdragon 8 Gen 1. Menariknya, kemampuannya chipset ini memang cukup unggul meskipun situs nanoreview memberi nilai satu poin di bawah Dimensity 9000.

5. Apple A14 Bionic

Apple A14 Bionic merupakan chipset yang kencang di industri mobile. Chipset ini dibangun dengan proses fabrikasi 5 nanometer (nm). Dengan teknologi tersebut, Apple dapat menyematkan 11,8 miliar transistor di dalam sebuah chipset. Alhasil, kinerja perangkat dengan chipset ini punya peningkatan yang lebih tinggi hingga 40 persen dibanding A13 Bionic yang dibangun dengan fabrikasi 5 nm.

Apple A14 Bionic dibangun dengan enam prosesor inti berbasis intruksi set ARMv8.5-A. Keenam prosesor di chipset ini punya 2 core berkinerja tinggi, dan 4 core hemat daya. Sementara untuk pengolahan grafis, A14 Bionic mengandalkan GPU yang memiliki empat inti. Apple sendiri mengklaim jika kemampuan GPU di chipset ini 50 persen lebih kencang dibandingkan GPU di chip kelas atas buatan pabrikan lain.

Chipset yang diproduksi di TSMC ini punya keunggulan di sektor prosesor Neural Engine yang dapat menangani tugas-tugas terkait kecerdasan buatan dengan sokongan 16 inti. Ada juga kemampuan kinerja machine learning (ML) di chipset ini yang punya peningkatan 80 persen dibandingkan generasi sebelumnya, A13 Bionic.

Dengan berbagai keunggulan tersebut, Apple A14 Bionic mengungguli kemampuan chipset dari produsen lain. Tentu hal ini juga cukup wajar mengingat chipset Apple menjadi optimal berkat dukungan ekosistem yang Apple ciptakan. Apple A14 Bionic sendiri jadi "otak" dari iPhone 12 series dan iPad Air 2020.

6. Exynos 2200

Salah satu chipset yang banyak dinantikan kehadirannya adalah Exynos 2200. Alasannya untuk melihat seberapa jauh performa Exynos di seri ini jika dibandingkan seri sebelumnya, Exynos 2100. Pasalnya, Exynos 2200 adalah chipset pertama yang dikembangkan Samsung bekerjasama dengan AMD. 

AMD berperan besar karena ia mendesain GPU di SoC tersebut. GPU dari AMD ini bernama Xclipse 920.  GPU ini memakai arsitektur RDNA 2 seperti yang ada di PS5 dan Xbox Series X. Selain itu, GPU ini sudah dilengkapi ray tracing yang terakselerasi secara hardware dan variable rate shading. Sayangnya, banyak game mobile yang tidak menghadirkan fitur tersebut. 

Exynos 2200 sendiri dibuat dengan proses fabrikasi 4 nm. Chipset ini dirancang menggunakan teknologi Extreme Ultra Violet (EUV). Teknologi grafis yang dibawa Exynos 2200, digadang-gadang mampu menghadirkan pengalaman gaming di smartphone layaknya bermain di konsol. 

Untuk prosesornya, Exynos 2200 dibekali dengan prosesor (CPU) Armv9 delapan inti (octa-core). Kedelapan inti tersebut dibagi dalam pengaturan tiga klaster yang terdiri dari satu core Cortex-X2, tiga core Cortex-A710, dan empat core Cortex-A510.

Dengan kehadiran GPU dari AMD, performa Exynos 2200 bisa cukup menggigit meski harus takluk dari Snapdragon 8 Gen 1. Exynos 2200 sendiri hadir perdana di Samsung Galaxy S22 series khusus untuk pasar Amerika. Indonesia yang biasanya kebagian seri Exynos, justru Galaxy S22 series yang resmi dapat Snapdragon 8 Gen 1. 

7. Snapdragon 888+ 

Snapdragon 888+. Snapdragon 888+ ini pada dasarnya merupakan chipset yang serupa Snapdragon 888 5G. Pembedanya hanya ada di kecepatan prosesor dan kemampuan AI Engine. 

Snapdragon 888+ punya kecepatan prosesor inti lebih tinggi, yakni untuk kluster prime Kryo 680. Jika di Snapdragon 888 5G, clock core-nya mencapai 2,995GHz, maka di Snapdragon 888+, kecepatan core-nya menjadi 2,995GHz. Peningkatan kecepatan ini membuat performa chipset meningkat sebesar 5,2 persen. 

Sektor kedua adalah soal AI Engine. Snapdragon 888 5G punya AI Engine dengan prosessor Hexagon 780, yang punya  komputasinya 26 TOPS. Sementara, Snapdragon 888+ punya prosesor Hexagon 780 dengan kemampuan komputasi 32 TOPS.

HP yang memakai Snapdragon 888 Plus umumnya merupakan HP kelas atas atau HP yang khusus untuk main gim. Sebut saja misalnya ASUS ROG Phone 5 dan 5s, nubia Red Magis 6s Pro, vivo iQOO 8 Pro, dan Xiaomi Mix 4. 

8. Snapdragon 888

Snapdragon 888 5G merupakan chipset yang menawarkan performa kencang di ekosistem Android. Chipset ini dikembangkan Qualcomm dengan teknologi fabrikasi 5 nm. Chipset ini juga sudah mendukung jaringan 5G. Karena itu, embel-embel 5G ada di penamaan chipset ini.

Di dalam chipset ini, tersemat tiga kluster prosesor. Pertama, kluster Kryo 680 berjumalah empat core dengan kecepatan 1.8 GHz untuk performa yang hemat daya. Kluster kedua hadir dengan tiga core Kryo 680 dengan kecepatan 2.42 GHz untuk performa kencang. Ada juga kluster prime Kryo 680 dengan satu core berkecepatan 2,84 GHz untuk performa lebih kencang.

Dengan spesifikasi tersebut, ponsel dengan Snapdragon 888 5G dapat menghasilkan nilai Antutu 8 di angka 700 ribuan. Namun, chipset ini tidak sekadar menawarkan performa. Ada juga fitur tambahan lain yang membuat chipset ini tergolong matang untuk digunakan di ponsel kelas atas. Salah satunya adalah fitur dukungan pengambilan gambar dalam cahaya rendah hingga pada titik 0,1 Lux.

Snapdragon 888 5G juga dilengkapi dengan tiga image signal processor (ISP) sekaligus, yakni Qualcomm Spectra 580, yang memungkinkan prosesor ini dapat mengakomodasi berbagai pekerjaan yang dilakukan smartphone hingga 25 persen lebih cepat. Selain itu, Snapdragon 888 5G sudah punya fitur-fitur modern. Sebut saja dukungan FastConnect 6900 6GHz, 4K QAM, dan Bluetooth 5.2.

Ponsel-ponsel yang menawarkan Snapdragon 888 5G tergolong banyak. Beberapa contoh yang masuk resmi Indonesia adalah Xiaomi Mi 11, Xiaomi Mi 11 Ultra, Xiaomi Mi 11T Pro, ASUS Zenfone 8, ASUS ROG Phone 5 series, dan OPPO Find X 5 Pro.

9. Dimensity 8100

Bagi Anda yang menginginkan smartphone kelas menengah berkualitas tinggi, carilah yang menggunakan chipset Dimensity 8100. Kinerjanya nyaris setara dengan Snapdragon 888 yang menjadi primadona ponsel flagship di 2021.

Dimensity 8100 dirilis secara bersamaan dengan Dimensity 8000 pada kuartal pertama 2022. Namun jika menilik dari spesifikasi teknisnya, Dimensity 8100 memang lebih baik dari segi frekuensi prosesor dan juga kartu pengolah grafis ketimbang Dimensity 8000.

Kekuatan prosesor dari Dimensity 8100 sungguh tidak dapat dianggap remeh. SoC ini bawakan arsitektur octa-core yang mencakup empat unit Cortex A78 dan empat unit Cortex A55 dengan frekuensi 2.85 GHz dan 2 GHz.

Chipset kelas menengah tersebut dibangun atas proses fabrikasi 5 nanometer, sama seperti Snapdragon 888. Untuk dapat memroses kebutuhan rendering grafis dengan baik, chipset ini tentu membawakan GPU berkualitas bernama Mali G610 MC6.

Meskipun secara performa ia mungkin tidak lebih baik dari Snapdragon 888, namun Dimensity 8100 berhasil membuktikan bahwa ia lebih stabil dan hemat daya dibanding pesaingnya tersebut.

Menurut Impactotic.co yang dilansir dari Notebookcheck.net, Dimensity 8100 hanya mengonsumsi daya 6 watt ketimbang Snapdragon 888 memakan daya 7 hingga 8 watt untuk lakukan pekerjaan yang sama.

Hal ini terpantau dari aktivitas benchmark sintetis Geekbench 5 dan juga pengalaman bermain gim. Seperti yang mungkin sudah Anda tahu, Snapdragon 888 sangat rentan terhadap masalah panas yang mengakibatkan isu throttling, terutama saat bermain gim seberat Genshin Impact.

Dalam hal ini, Dimensity 8100 menjadi opsi yang lebih menggiurkan karena tidak begitu menghasilkan panas separah Snapdragon 888. Artinya, ponsel dengan Dimensity 8100 akan memiliki sustained performance yang lebih baik dari yang menggunakan Snapdragon 888.

Cukup dari sisi kinerjanya, kini mari beralih ke spesifikasi multimedia dan konektivitasnya. Dimensity 8100 membawakan dukungan terhadap kamera utama 200 MP, tidak berbeda dengan Snapdragon 888.

Selain itu, chipset juga diketahui mmampu mendukung perekaman video 4K pada kecepatan 60 FPS, serta menghadirkan konektivitas Bluetooth 5.3 sementara Snapdragon 888 masih mentok di Bluetooth 5.2.

Anda dapat menemukan chipset Dimensity 8100 5G pada sejumlah ponsel pintar berkualitas seperti realme GT Neo3 5G, OPPO Reno8 Pro Plus, Xiaomi 12T, dan masih banyak lagi. Hasil skor benchkmark AnTuTu v9 yang diraihnya mencapai 785 ribuan.

10. Google Tensor

Seri Google Pixel biasanya mengandalkan chipset dari Qualcomm. Namun, mulai Google Pixel 6 dan Pixel 6 Pro, Google mengembangkan chipset buatannya. Mereka menghadirkan apa yang disebut sebagai Google Tensor, sebuah chipset dengan berbagai fitur menarik. Contohnya adalah fitur pengenalan suara otomatis dan hadirnya chip Titan M2 untuk melindungi data sensitif pengguna. 

SoC besutan Google ini terbagi ke dalam tiga kluster. Kluster pertama disebut core besar adalah dua ARM Cortex-X1 yang berjalan pada 2.8GHz. Kluster kedua disebut core menengah, yakni dua core Cortex A76 2.25GHz. Sementara kluster ketiga atau bagian kecilnya adalah empat core Cortex-A55 1.8 GHz. Untuk sektor GPU, hadir Mali-G78 MP20. 

Berdasarkan data dari Nanoreview, Google Tensor memiliki nilai Antutu 9 sebesar 720.596. Sementara untuk Geekbench 5, skor single-core adalah 1.039 dan multi-core adalah 2.832. Jika menilik data, kemampuan chipset ini bersaing dengan Kirin 9000. 

Demikianlah pemaparan soal daftar chipset terbaik di industri mobile. Jika Anda memang mencari HP yang kencang dan berkelas, memang sebaiknya mencari HP dengan salah satu chipset dari daftar tersebut.

You may like these posts